Rabu, 20 November 2013

Sekilas tentang Mikroorganisme

MIKROORGANISME
Merupakan organisme berukuran sangat kecil yang hanya dapat dilihat menggunakan alat bantu (mikroskop).  Mikroba  ada yang bersifat patogan maupun non-pathogen. Diklasifikasikan menjadi kelompok bakteri, virus, fungi dan protozoa.
 Mikroorganisme tumbuh subur pada kondisi :
-        Lembab
-        Kurang cahaya
-        Suhu tubuh
-        Daerah yang mengandng banyak suplai makanan
-        Daerah yang mengandung oksigen (mikroba aerob) ataupun tidak terdapat oksigen (anaerob).

Rantai penginfeksian mikroba pada tubuh manusia dapat dijelaskan sebagai berikut
  pathogen – sumber – manusia/ hewan - jalan masuk –– jalaan keluar.
·       Pintu masuk : meliputi kulit, membrane mukosa, lubang respirasi serta lubang reproduksi.
·       Pintu keluar  : jalan keluarnya bakteri sama dengan jalan masuknya dalam tubuh.
·       Transmisi     : bersin, udara saat bicara dan kontak  (langsung & tak langsung).

Factor yang memungkinkan penginfeksian :
1.     Kuat dan jumlah mikroorganisme
2.     Kondisi kesehatan seseorang
3.     Jenis kelamin, usia, keturunan
4.     Kondisi imunitas tubuh.

Beberapa infeksi serius oleh mokroorganisme :
1.     Methicillin – Resistant Staphylococos Aureus (MRSA)
-      Merupakan flora normal pada kulit saluran nafas, dan membrane mukosa
-      Biasanya ditularkan oleh perwat, dapat bertahan hingga 3 menit pada permukaan kulit (tangan).
-      Pengobatan dapat secara oral/topical dengan antibiotic.

2.     Vancomycin – Resistant Enterococci (VRE)
-        Flora normal pada mulut dan vagina
-        Dapat hidup berminggu-minggu pada permukaan kulit (tangan)
-        Resistant pada semua antibiotic. Biasanya dokter melakukan pengisolasian pada pasien hingga tingkat poplasi VRE dapat ditekan.

3.     Microbakterium Tubercolosis
-        Ditularkan melalui air liur saat batuk.
-        Gejala : cepat lelah, demam saat siang/sore, berkeringat saat malam, batuk berdarah, tubuh lemah dana kurus.
-        Resistant terhadap antibiotic, pengobatan dengan mengkonsumsi antibiotic secara terusmenerus selama 6 bulan.

4.     Hepatitis A
-        Orang dewasa lebih memungkinkan terjangkit S/S
-        Jika hal tersebut terjadi mereka akan mengalami demam, lelah, hilang nafsu makan, mual, urin gelap, dan tubuh mengunining.
-        Penyebaran oleh makanan, air, dan transfuse darah. Dapat ditularkan oleh hubungan seksual dan penggunaan narkoba
-        Pencegahan dengan hidup bersih dan menjaga kesehatan Dan vaksin hepatitis A.


5.     Hepatitis B
-        200-300 juta karier di sluruh dunia.
-        Gejala                  :  hilang nafsu makan, sakit kepala, tubuh menguning, urin gelap – merah seperti air cucian danging.
-        Penularan            : melalui darah/ cairan tubuh.
-        Pencegahan          : imunisasi

6.     Hepatiis C
-        Penularan kurang dari 5% disebabkan hubungan seksual
-        85% dapar menjadi kronis, memungkinkan terjadinya sirosis dan kanker
-         Belum ada imunisasi untuk hepatitis C.
-        dapat menyebabkan karier tanpa adanya gejala.


VIRUS
Pathogen terkecil yang  memiliki DNA atau RNA saja, hanya aktif dalam sel hidup (inang).Bagian- bagian penyusun :
        Kapsid             : Kulit protein, atau lapisan yang menutupi genom asam nukleat
        Nukleokapsid  : kapsid beserta asam nukleat yang diselubunginya
        Kapsomer       : Unit morfologik yang terlihat dalam mikroskop elektron pada permukaan partike virus.

Klasifikasi virus
1.     Berdasar simtomatologi
-        Penyakit  merata (campak, rubela, cacar air, demam kuning, dengue, enterovirus dll)
-        Penyakit primer yg mempengaruhi organ khusus :
a.       susunan saraf: rabies, poliomielitis
b.     sal pernafasan: influenza
c.       kulit: herpes, moluscum contagiosa
d.      mata: konjungtivitis adenovirus
e.       hati; hepatitis A,B, C
f.       sal cerna: rotavirus, virus Norwalk
g.     PMS: herpes simpleks, hepatitis B, retrovirus

2.     Virus DNA
Dasar pengklasifikasian virus DNA :


        Bentuk kapsid
        Ada tidaknya selubung (envelop) dari virion
        Than tidaknya terhadap eter
        Tempat berlangsungnya replikasi virus di dalam sel yg terinfeksi virus
        Diameter virus
        Retrovirus
        Bunyavirus
        Ortomiksovirus (influensa)
        Paramiksovirus (parainfluensa, mumps, Newcastle, measles, RSV)
        Rabdovirus




3.     Virus RNA


         Pikornavirus (poliovirus, echovirus, coxsaki virus, rhinovirus)
        Kalisivirus
        Reoviridae (reovirus, orbivirus, rotavirus
        Retrovirus (lekemia, sarkoma)
        Pikornavirus (poliovirus, echovirus, coxsaki virus, rhinovirus)
        Kalisivirus
        Reoviridae (reovirus, orbivirus, rotavirus
        Retrovirus (lekemia, sarkoma)




Prinsip Penginfeksian Virus
-        Penyakit yang sama mungkin disebabkan oleh virus yang berbeda
-        Virus yg sama mungkin menyebabkan penyakit yg berbeda
-        Penyakit yang terjadi tidak ada hubungan Dngan morfologi virus
-        Proses dasar dari penyakit virus adalah terjadinya siklus replikatif virus dalam sel inang.
-        Respon seluler: sitopatologi sampai kematian sel, kanker atau tidak ada akibat yang nampak .

Maka secara umum proses athogenesis meliputi masuknya virus pada tubuh inang, penginfeksian sel yang rentan, replikasi sel virus dan timbulnya cidera sel. Setelah melakuakn replikasi, maka sel virus yang terbentuk akan menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah maupun limfe. Maka keadaan ini selanjutnya akan menimbulkan respon tubuh berupa pengeluaran enzim serta respon imun.  Jaringan yang rusak akbat virus inilah yang menyebabkan penyakit dalam tubuh. Efek komlek dari kondisi ini dan dipengaruhi beberapa factor akan menimbulkn penyakit klinik.

Perubahan-perubahan sel yang ditimbulkan setelah penginfeksian virus :
- Cytopathic effect (CPE) : gangguan sintesis RNA & protein inang
-  Cell fusion                      : fusi  sel-sel akibat hilangnya batas sel –sel raksasa dgn banyak inti
-  Inclusion body                  : kumpulan virion atau bagian virus yang ada dalam inti
- Transformasi                     : virus onkogenik dapat merangsang sel2 maligana : transformed cell---penyimpangan kromosom & perubahan membran permukaan sel. Virus transplantation antigen yang spesifik di membran permukaan.
Mutasi virus
-        Mutasi spontan           : perubhan replikasi dari viral genome
-        Mutasi balik               :sifat mutan berbalik ke sifat asli strain liar virus (wild strain)
-        Mutasi virulensi         : dipengaruhi kultivasi virus
-        Adaptasi                      : pengaruh dari kultur pada jaringan .

Interferon : merupakan glikoprotein tahan asam yang dihasilkan oleh sel  bila terinfeksi virus  atau akibat rangsangan.  Cara kerja serta produksinya Bersifat  host sel spesifik dan tidak bersifat virus spesifik. Memiliki 3 bentuk yaitu fibroblast, lekosit dan imun.
Cara kerja :  saat terinfeksi virus asam nukleat dari virus merangsang sel INF maka selanjutnya akan timbul pertahanan pertama dari tubuh terhadap virus. Daya kerja dari IFN ini depengaruhi oleh : - Protein reseptor utk molekul yg terangsang IFN
-        IFN sndiri
-        Protein penghambat sintesis IFN
-        Endonukleasa
-        Proteinkinase










0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 Farmasis Muda Islami. All rights reserved.
Blogger Template by