MIKROORGANISME
Merupakan organisme berukuran sangat kecil yang hanya dapat dilihat
menggunakan alat bantu (mikroskop). Mikroba
ada yang bersifat patogan maupun
non-pathogen. Diklasifikasikan menjadi kelompok bakteri, virus, fungi dan
protozoa.
Mikroorganisme tumbuh subur pada
kondisi :
-
Lembab
-
Kurang
cahaya
-
Suhu tubuh
-
Daerah
yang mengandng banyak suplai makanan
-
Daerah
yang mengandung oksigen (mikroba aerob) ataupun tidak terdapat oksigen
(anaerob).
Rantai penginfeksian mikroba pada tubuh manusia dapat dijelaskan sebagai
berikut
pathogen – sumber – manusia/ hewan - jalan masuk –– jalaan keluar.
pathogen – sumber – manusia/ hewan - jalan masuk –– jalaan keluar.
· Pintu masuk : meliputi kulit, membrane mukosa,
lubang respirasi serta lubang reproduksi.
· Pintu keluar
: jalan keluarnya bakteri sama dengan jalan masuknya dalam tubuh.
· Transmisi :
bersin, udara saat bicara dan kontak
(langsung & tak langsung).
Factor yang memungkinkan penginfeksian :
1. Kuat dan jumlah mikroorganisme
2. Kondisi kesehatan seseorang
3. Jenis kelamin, usia, keturunan
4. Kondisi imunitas tubuh.
Beberapa infeksi serius oleh mokroorganisme :
1. Methicillin – Resistant Staphylococos Aureus
(MRSA)
-
Merupakan
flora normal pada kulit saluran nafas, dan membrane mukosa
-
Biasanya
ditularkan oleh perwat, dapat bertahan hingga 3 menit pada permukaan kulit
(tangan).
-
Pengobatan
dapat secara oral/topical dengan antibiotic.
2. Vancomycin – Resistant Enterococci (VRE)
-
Flora
normal pada mulut dan vagina
-
Dapat
hidup berminggu-minggu pada permukaan kulit (tangan)
-
Resistant
pada semua antibiotic. Biasanya dokter melakukan pengisolasian pada pasien
hingga tingkat poplasi VRE dapat ditekan.
3. Microbakterium Tubercolosis
-
Ditularkan
melalui air liur saat batuk.
-
Gejala :
cepat lelah, demam saat siang/sore, berkeringat saat malam, batuk berdarah,
tubuh lemah dana kurus.
-
Resistant
terhadap antibiotic, pengobatan dengan mengkonsumsi antibiotic secara
terusmenerus selama 6 bulan.
4. Hepatitis A
-
Orang
dewasa lebih memungkinkan terjangkit S/S
-
Jika hal
tersebut terjadi mereka akan mengalami demam, lelah, hilang nafsu makan, mual,
urin gelap, dan tubuh mengunining.
-
Penyebaran
oleh makanan, air, dan transfuse darah. Dapat ditularkan oleh hubungan seksual
dan penggunaan narkoba
-
Pencegahan
dengan hidup bersih dan menjaga kesehatan Dan vaksin hepatitis A.
5. Hepatitis B
-
200-300
juta karier di sluruh dunia.
-
Gejala
: hilang nafsu makan, sakit kepala,
tubuh menguning, urin gelap – merah seperti air cucian danging.
-
Penularan :
melalui darah/ cairan tubuh.
-
Pencegahan : imunisasi
6. Hepatiis C
-
Penularan
kurang dari 5% disebabkan hubungan seksual
-
85% dapar
menjadi kronis, memungkinkan terjadinya sirosis dan kanker
-
Belum ada imunisasi untuk hepatitis C.
-
dapat
menyebabkan karier tanpa adanya gejala.
VIRUS
Pathogen
terkecil yang memiliki DNA atau RNA
saja, hanya aktif dalam sel hidup (inang).Bagian- bagian penyusun :
•
Kapsid : Kulit protein, atau lapisan yang
menutupi genom asam nukleat
•
Nukleokapsid : kapsid beserta asam nukleat yang
diselubunginya
•
Kapsomer : Unit morfologik yang terlihat dalam
mikroskop elektron pada permukaan partike virus.
Klasifikasi
virus
1. Berdasar simtomatologi
-
Penyakit merata (campak, rubela, cacar air, demam
kuning, dengue, enterovirus dll)
-
Penyakit
primer yg mempengaruhi organ khusus :
a. susunan
saraf: rabies, poliomielitis
b. sal pernafasan: influenza
c. kulit:
herpes, moluscum contagiosa
d. mata:
konjungtivitis adenovirus
e. hati;
hepatitis A,B, C
f. sal
cerna: rotavirus, virus Norwalk
g. PMS: herpes simpleks, hepatitis B, retrovirus
2. Virus DNA
Dasar
pengklasifikasian virus DNA :
•
Bentuk
kapsid
•
Ada
tidaknya selubung (envelop) dari virion
•
Than
tidaknya terhadap eter
•
Tempat
berlangsungnya replikasi virus di dalam sel yg terinfeksi virus
•
Diameter
virus
•
Retrovirus
•
Bunyavirus
•
Ortomiksovirus
(influensa)
•
Paramiksovirus
(parainfluensa, mumps, Newcastle, measles, RSV)
•
Rabdovirus
3. Virus RNA
•
Pikornavirus (poliovirus, echovirus, coxsaki
virus, rhinovirus)
•
Kalisivirus
•
Reoviridae
(reovirus, orbivirus, rotavirus
•
Retrovirus
(lekemia, sarkoma)
•
Pikornavirus
(poliovirus, echovirus, coxsaki virus, rhinovirus)
•
Kalisivirus
•
Reoviridae
(reovirus, orbivirus, rotavirus
•
Retrovirus
(lekemia, sarkoma)
Prinsip Penginfeksian Virus
-
Penyakit
yang sama mungkin disebabkan oleh virus yang berbeda
-
Virus yg
sama mungkin menyebabkan penyakit yg berbeda
-
Penyakit yang
terjadi tidak ada hubungan Dngan morfologi virus
-
Proses dasar
dari penyakit virus adalah terjadinya siklus replikatif virus dalam sel inang.
-
Respon
seluler: sitopatologi sampai kematian sel, kanker atau tidak ada akibat yang
nampak .
Maka
secara umum proses athogenesis meliputi masuknya virus pada tubuh inang,
penginfeksian sel yang rentan, replikasi sel virus dan timbulnya cidera sel.
Setelah melakuakn replikasi, maka sel virus yang terbentuk akan menyebar ke
seluruh tubuh melalui aliran darah maupun limfe. Maka keadaan ini selanjutnya
akan menimbulkan respon tubuh berupa pengeluaran enzim serta respon imun. Jaringan yang rusak akbat virus inilah yang
menyebabkan penyakit dalam tubuh. Efek komlek dari kondisi ini dan dipengaruhi
beberapa factor akan menimbulkn penyakit klinik.
Perubahan-perubahan sel yang ditimbulkan setelah penginfeksian virus :
- Cytopathic effect (CPE) : gangguan sintesis RNA & protein inang
- Cell fusion : fusi sel-sel akibat hilangnya batas sel –sel
raksasa dgn banyak inti
- Inclusion body :
kumpulan virion atau bagian virus yang ada dalam inti
- Transformasi
: virus onkogenik dapat
merangsang sel2 maligana : transformed cell---penyimpangan kromosom &
perubahan membran permukaan sel. Virus transplantation antigen yang spesifik di
membran permukaan.
Mutasi virus
-
Mutasi
spontan : perubhan replikasi
dari viral genome
-
Mutasi
balik :sifat
mutan berbalik ke sifat asli strain liar virus (wild strain)
-
Mutasi
virulensi : dipengaruhi kultivasi
virus
-
Adaptasi : pengaruh dari kultur
pada jaringan .
Interferon : merupakan
glikoprotein tahan asam yang dihasilkan oleh sel bila terinfeksi virus atau akibat rangsangan. Cara kerja serta produksinya Bersifat host sel spesifik dan tidak bersifat virus spesifik.
Memiliki 3 bentuk yaitu fibroblast, lekosit dan imun.
Cara kerja :
saat terinfeksi virus asam nukleat dari virus merangsang sel INF maka
selanjutnya akan timbul pertahanan pertama dari tubuh terhadap virus. Daya
kerja dari IFN ini depengaruhi oleh : - Protein reseptor utk molekul yg
terangsang IFN
-
IFN sndiri
-
Protein
penghambat sintesis IFN
-
Endonukleasa
-
Proteinkinase
0 komentar:
Posting Komentar